Blog yang Membahas Materi dan Soal-Soal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat SMP dan SMK

HAKIKAT APRESIASI

Hakikat Apresiasi - Pada kesempatan ini kita akan membahas salah satu materi Bahasa Indonesia SMK Kelas IX, yaitu apresiasi sastra. Begitu banyak karya yang diciptakan manusia dalam berbagai bidang seni. Semua itu adalah bentuk kreatifitas yang layak untuk kita hargai. Karya seni merupakan keindahan yang diciptakan seorang seniman untuk mengekspresikan apa yang bergejolak dalam pikirannya. Memberikan apresiasi terhadap karya, artinya kita turut menghargai para seniman, oleh karena itu kegiatan ini patut kita lakukan.

Apresasi adalah suatu langkah untuk mengenal, memahami, dan menghayati suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya tersebut dan berakibat subjek apresiator dapat menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara sadar. Contoh karya sastra yang bisa kita jadikan objek apresiasi adalah Prosa, Puisi, dan sebagainya.

Dalam mengapresiasi karya sastra, kita harus mengenal karya itu terlebih dahulu. Karya sastra dapat dikenal atau dipahami melalui unsur-unsur yang membangunnya atau disebut dengan unsur intrinsik.
Yang termasuk unsur intrinsik karya sastra yaitu :

1. Tema
     Tema ialah inti atau landasan utama pengembangan cerita. Hal yang sedang diungkapakan oleh pengarang dalam ceritanya. Tema dapat bersumber pada pengalaman pengarang, pengamatan pada lingkungan, permasalahan kehidupan, dan sebagainya. Tema merupakan hal dasar yang menjadikan sebuah karya tercipta. Tema merupakan ide awal sehingga seorang seniman menciptakan sebuah karya.

2. Plot/alur
     Sebuah karya sastra seperti cerpen dan novel selalu diceritakan berdasarkan alur tertentu. Alur adalah jalan cerita atau cara pengarang bercerita. Alur dapat disebut juga rangkaian atau tahapan serta pengembangan cerita. Dari mana pengarang memulai cerita mengembangkan dan mengakhirinya. Alur terdiri atas  alur maju, alur mundur (flash back), alur melingkar, dan alur campuran. 
Tahapan-tahapan alur yaitu: 
(1) pengenalan cerita
(2) pengungkapan masalah 
(3) menuju konflik 
(4) ketegangan 
(5)  penyelesaian

3. Tokoh/Penokohan
     Sebuah kisah dalam novel/cerpen pasti memiliki figur yang diperankan. Layaknya sebuah kehidupan nyata, banyak sekali karakter tokoh yang mewarnai kehidupan bermasyarakat. Begitu pula dalam sebuah karya sastra. Penokohan ialah cara pengarang mengambarkan para tokoh di dalam cerita. Penokohan terdiri atas tokoh cerita, yaitu orang-orang yang terlibat secara langsung sebagai pemeran sekaligus penggerak cerita dan orang-orang yang hanya  disertakan di dalam cerita. Dan watak tokoh, yaitu penggambaran karakter serta perilaku tokoh-tokoh cerita.  Untuk menimbulkan konflik, biasanya di dalam cerita ada tokoh yang berperan penting dengan kepribadian yang menyenangkan dan ada tokoh yang berseberangan tindak-tanduk dan perilakunya dengan tokoh sentral tersebut. Tokoh utama disebut dengan tokoh protagonis dan lawannya adalah tokoh antagonis. Untuk mengenali watak tokoh dalam cerita salah satu caranya adalah dengan membaca dialog antar tokoh
 
    Cara pengarang  menggambarkan para tokoh cerita ialah dengan secara langsung dijelaskan nama tokoh beserta gambaran fisik, kepribadian, lingkungan kehidupan, jalan pikiran, proses berbahasa, dan lain-lain. Dapat juga dengan cara tidak langsung, yaitu melalui percakapan/dialog, digambarkan oleh tokoh lainnya,  reaksi dari tokoh lain, pengungkapan kebiasaan tokoh, jalan pikiran, atau tindakan saat menghadapi masalah.

4. Latar/Setting
     Semua yang kita alami dalam hidup selalu memiliki tempat. Semua tenpat yang kita jamah, akan menjadi latar cerita kehidupan kita. Latar cerita adalah gambaran tentang waktu, tempat, dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita. Latar merupakan sarana memperkuat serta menghidupkan  jalan cerita.

5. Amanat/pesan
     Sebuah karya harus memiliki pesan moral, inilah yang menjadi nilai pendidikan sebuah cerita. Amanat cerita adalah pesan moral atau nasehat yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang dikarangnya. Pesan atau nasehat disampaikan oleh pengarang dengan cara tersurat yakni dijelaskan oleh pengarang langsung atau melalui dialog tokohnya; dan secara tersirat atau tersembunyi sehingga pembaca baru akan dapat menangkap pesan setelah membaca keseluruhan isi cerita.

6. Sudut pandang
    Banyak cara pengarang menyampaikan ceritanya. Pengarang berhak memilih tokoh utama, cara menceritakan dan bagaimana dia akan mengembangkan cerita menjadi menarik. Sudut pendang berhubungan dengan kata ganti orang. Sudut pandang pengarang disebut juga  point of view yaitu posisi pengarang dalam cerita.
Macam-macam sudut pandang :
(1) . Sudut pandang orang pertama
       Kedudukan pengarang sebagai tokoh utama, ditandai dengan kata ganti aku, saya,
(2).  Sudut pandang orang ketiga
       Kedudukan pengarag sebagai orang ketiga, diluar ata didalam cerita,
 ditandai dengan penggunaan nama orang, atau kata ganti orang ketiga, seperti  dia, mereka (jamak)

8. Gaya bahasa
     Gaya bahasa adalah cara pegarang menguraikan cerita, bisa menggunakan gaya bahasa lugas ataupun bahasa berkias tergantung kebutuhan dan gaya pengarang sendiri. Pilihan gaya bahasa yang berbeda juga akan memberi point tersendiri dan turut menciptakan keindahan pada sebuah karya sastra.

     Selain dari unsur intrinsik dan teks seni  berbahasa, juga dapat diapresiasi dengan menelaah penggunaan atau pilihan kata serta istilah yang terdapat dalam teks tersebut. Termasuk dalam hal ini, mencari kata-kata kunci yang menjadi penanda tema teks yang bersangkutan.  Di samping pengamatan terhadap unsur-unsur intrinsik dan pemakaian unsur bahasanya, untuk memahami suatu karya sastra atau teks seni berbahasa  dapat dilakukan pula pengamatan terhadap unsur- unsur ekstrinsik, yaitu hal-hal yang melatar belakangi terciptanya teks seni berbahasa tersebut. Hal-hal tersebut antara lain latar belakang pengarang, tujuan penulisan, latar sosial-budaya, lingkungan kehidupan pengarang, serta latar belakang pendidikan.

Demikian pembahasan tentang Hakikat Apresiasi, semoga bermanfaat.
Selamat belajar...!!!





0 komentar:

Post a Comment

Previous Newer Post
Kelas Bahasa Indonesia. Powered by Blogger.
HAKIKAT APRESIASI