Menulis Buku Harian - Kegiatan menulis buku harian merupakan salah satu kegiatan positif yang bisa kita lakukan untuk mencurahkan apa yang ada dalam pikiran kita. Bagi sebagian orang kegiatan menulis buku harian memang dianggap hal yang tidak penting dan hanya buang-buang waktu. Tapi sebenarnya banyak sekali manfaat menulis buku harian. Menulis buku harian tidak hanya bisa kita lakukan untuk meluapkan perasaan (curhat) tetapi juga secara tidak sadar dapat melatih kemampuan menulis kita.
Banyak sekali pengalaman yang kita alami selama kita hidup di dunia ini. Semua itu merupakan anugerah yang tak ternilai dari Tuhan. Dimulai ketika kita bangu tidur dan menjalani berbagai aktivitas selama seharian tentu kita akan banyak mengalami kisah-kisah, yang kadang membuat kita tertawa, menangis, terharu, kaget, dan sebagainya.
Seperti pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik (Experience Is The Best Teacher) maka kita bisa memetik banyak pelajaran dari berbagai pengalaman yang kita alami. Kita bisa belajar dari pengalaman baik pengalaman yang menyenangkan maupun menyedihkan. Semua itu bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Pengertian Buku Harian
Buku harian adalah buku yang berisi kumpulan kisah-kisah dan peristiwa yang kita alami. Buku harian bersifat pribadi, sehingga kita bebas berkreasi sesuai dengan kepribadian kita. Dalam menulis buku harian tidak diharuskan menggunakan tata bahasa baku. Walaupun tidak ada aturan baku tentang menulis buku harian tetapi paling tidak beberapa hal di bawah ini bisa menjadi acuan dalam menulis buku harian :
1. Tuliskan waktu peristiwa yang kita alami secara lengkap, jam, hari, bulan, dan tahun.,
2. Tuliskan tempat peristiwa yang kita alami secara lengkap juga,
3. Tuliskan pengalaman sedetail mungkin,
4. Tuliskan perasaan yang kita alami ketika kita mengalami peristiwa tersebut.
Cara Menulis Buku Harian
Kita bisa menerapkan prinsip 5 W + 1 H dalam menuliskan pengalaman dalam buku harian. Dengan menerapkan prinsip 5W + 1H maka unsur berita pada pengalaman yang kita tulis menjadi lengkap, sehingga kita bisa mengingat secara penuh saat kita membaca buku harian kita di masa depan.
Contoh penerapan prinsip 5W + 1H dalam menulis buku harian :
1. Kejadian apa yang kita alami? (What)
2. Kapan kejadian tersebut kita alami? (When)
3. Di mana kejadian itu kita alami? (Where)
4. Siapa saja orang yang ikut terlibat pada saat itu? (Who)
5. Mengapa kita bis mengalami keadian tersebut? (Why)
6. Bagaimana kejadian itu berlangsung/Bagaimana kita menyelesaikan masalah tersebut? (How)
Contoh Buku Harian
Slawi, 3 Agustus 2015
Hari ini hari yang paling mengesalkan bagiku. Bagaimana aku tidak kesal, aku dimarahi guruku karena ulah temanku.
Ceritanya begini, siang tepat setelah Upacara Bendera hari senin tadi, jam pertama di kelasku ada ulangan matematika. Suasana kelas begitu tegang karena Pak Badrun, guru matematika yang terkenal killer itu terus berjalan mengelilingi kelas. Tiba-tiba ada yang melempar gulungan kertas kecil ke arah mejaku.
Aku tidak tahu siapa yang melempar kertas itu, akupun tak tahu apa isinya. Ketika aku buka gulungan kertas itu ternyata isinya contekan. Tanpa aku sadari ternyata Pak Badrun sedang berjalan tepat di belakang mejaku. Ketika aku sedang membaca kertas itu, tiba-tiba saja sebuah tangan besar, hitam dan kekar merebut kertas itu dari tanganku. Aku sangat kaget sekali, ternyata tangan itu adalah tangan Pak Badrun.
Tanpa basa-basi Pak Badrun langsung mengambil kertas ulanganku dan aku dikeluarkan dari kelas. Aku dianggap sudah menyelesaikan semua soal ulangan itu. Padahal aq baru menjawab satu dari sepuluh soal yang harus dikerjakan.
Oh... betapa kesal dan jengkel hatiku ini... Perasaanku bercampur aduk. Kalau saja saya tahu siapa yang melempar gulungan kertas itu, akan ku jambak rambutnya, aku tampar pipinya sampai aku puass....
Demikian pembahasan tentang Menulis Buku Harian. Semoga bermanfaat.
Selamat Belajar ... !!! :)
0 komentar:
Post a Comment