Pantun terbagi menjadi dua bagian, bagian sampiran dan isi. Bagian sampiran merupakan bagian pengatar yang berada pada dua baris pertama sebuah pantun. Sedangkan bagian isi adalah inti atau tujuan dari pantun tersebut. Dari bagian isi inilah bisa kita ketahui isi dari sebuah pantun.
Berdasarkan isinya pantun bisa dibagi menjadi :
1. Pantun Anak-Anak
2. Pantun Cinta dan Kasih Sayang
3. Pantun Adat Istiadat
4. Pantun Agama
5. Pantun Cerita
6. Pantun Nasehat
7. Pantun Pujian
Syarat-Syarat / Ciri-ciri Pantun
Untuk membuat sebuah pantun kita harus memenuhi persyaratan yang merupakan ciri dari pantun itu sendiri. Ciri/syarat yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Satu bait terdiri dari 4 baris
2. Satu baris terdiri dari 8-12 suku kata
3. Bersajak a-b-a-b
4. 2 baris pertama sebagai sampiran
5. 2 baris berikutnya sebagai isi
Nah, setelah kita mengetahui pengertian dan syarat-syarat pantun, kita bisa menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Perhatikan contoh pantun berikut :
Larik
|
Sajak
|
Jumlah
Suku Kata
|
Isi
& Sampiran
|
Pisang emas dibawa berlayar
|
a
|
10
|
Baris 1
& 2 : Sampiran
|
Masak sebiji dimasukkan peti
|
b
|
11
|
|
Utang emas dapat dibayar
|
a
|
9
|
Baris 3
& 4 : Isi
|
Utang budi dibawa mati
|
b
|
9
|
Dari tabel di atas, terlihat dengan jelas ciri-ciri dari pantun, dan pantun di atas sesuai dengan syarat-syarat menulis pantun.
Contoh-Contoh Pantun :
Ada gula ada semut
Dari Jakarta hendak ke Badung
Jadi orang jangan suka cemberut
Coba dengarkan sebuah senandung
Burung camar di tepi pantai
Pantai indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya
Nonton bola di atas pohon
Sambil minum es kelapa muda
Bila kamu mau memohon
Niscaya Tuhan mengabulkannya
Demikian posting terntang Menulis Pantun Sesuai dengan Syarat-Syarat Pantun. Semoga bermanfaat.
Selamat Belajar...!!! :)
0 komentar:
Post a Comment