Blog yang Membahas Materi dan Soal-Soal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tingkat SMP dan SMK

CONTOH CERPEN REMAJA

CONTOH CERPEN REMAJA


LOLLYPOP
Karya : Mike Azminatul Khayatika


       Hidup tak semanis permen lollypop, tak seenak cupcake. Banyak anak muda bilang katanya cokelat itu enak dan manis. Anak-anak muda banyak yang menyukai cokelat, tapi hidup itu tidak seenak rasa cokelat. Banyak anak-anak muda yang salah mengartikan makna hidup. Kita tak pernah tahu seperti apa kehidupan kita nanti.

Aku selalu bertanya pada diriku sendiri tentang jalan hidup yang berliku ini. Terkadang, aku tak mampu memahami semua yang Allah berikan padaku. Entah ini sebagai ujian, tantangan, atau hukuman buatku. Aku selalu berusaha memahami setiap hal yang aku alami meskipun dengan cara yang cukup unik dan sederhana.
Teman dekatku yang selalu setia menampung segala keluh kesahku. Bahkan, dia tidak segan-segan memberiku banyak masukan. Dia adalah teman alumniku waktu aku kuliah. Namanya Tino. Cowo yang dulu pernah aku jauhi karena sikapnya yang tidak konsisten.
Banyak teman-teman dekatku yang pernah dia dekati. Banyak pula temanku yang bilang jika dia playboy, tapi entah berteman dengan dia merasa nyaman. Dia mau mengerti aku. Bahkan, sast-sast kesulitan aku butuh bantuan, dia selalu ada jika dimintai bantuan dariku. Padahal, kadang aku sering kesal dengan dia karena gossip miring itu yang kadang buatku jadi membencinya.
Dulu waktu aku kuliah sempat digosipkan jika aku pacaran dengan dia, tapi pada kenyataannya aku hanya sebatas berteman saja dengan Tino. Memang dia perbah mengungkapkan isi hatinya, bahkan dia buktikan dengan sikap yang orang lain mengira jika kita lebih dari sekedar teman. Tanpa dia ucapkan, aku mengerti apa yang dia rasakan padaku. Dari tingkah laku, bicara, sikap dia sudah terbaca jika dia mempunyai rasa lebih dari sekedar teman.
Semasa kuliah, kami berteman dekat lama. Entah mulai kapan aku dan dia sama-sama saling mengenal. Aku tahu perasaan dia terhadapku, tapi aku belum bisa membalas rasa yang dia berikan. Sikap dia baik, dan mau peduli kala aku kesulitan buatku mengerti bagaimana perasaannya. Namun, ada beberapa alasan kuat yang buatku belum bisa menerimanya di ruang hati yang kosong ini.
Tak pernah lelah dia berusaha mendekatiku untuk menjadi kekasihnya. Kata orang jawa bilang, “witing tresno jalaran soko kulino”. Berkali-kali bertemu, komikasi intensif, saling curhat, saling berbagi tugas kuliah, lama-lama  rasa itu mulai tumbuh secara perlahan. Akan tetapi, waktu itu kita masih sama-sama kuliah. Perjalanan kita masih panjang. Banyak mimpi yang belum kita raih. Jika memang kita berjodoh, suatu waktu Allah akan menyatukan kita.
Prinsip hidupku buat apa pacaran, kalau hanya untuk membuat diri terluka tan tersakiti. Toh, pacaran itu tujuan utamanya untuk saling mengenal, dan memahami satu sama lain. Apa bedanya dengan teman dekat. Lagipula pacaran hanya untuk membuang-buang waktu yang tidak jelas. Kalau memang sudah siap, maka ikatkan sebuah hubungan dengan ikrar dan jani seci.
***

Berbulan-bulan lamanya aku dan tono sudah lama tidak ada komunikasi lagi. Entah, mungkin karena kesibukan kita masing-masing yang buat pertemanan kita menjadi renggang. Tak ada kabar yang pernah kuterima tentang Tino. Aku pun tak penah mau tahu urusan dia, karena waktu itu kita sedang Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah. Kita berdua ditempatkan di sekolah yang berbeda.

---





0 komentar:

Post a Comment

Kelas Bahasa Indonesia. Powered by Blogger.
CONTOH CERPEN REMAJA